Tuesday, September 27, 2011

pacaran?? is that important??

bersyukur sekaliku pada hari ini yang mempertontonkan aku pada kebenaran sejati yang tak semua orang dapat memahaminya ketika aku membaca sebuah artikel motivasi tentang cinta. jika tiga tahun yang lalu aku selalu bertanya mengapa dengan diriku yang tak pernah bisa mengerti apa itu pacaran? bagaimana rasanya pacaran? apa yang mereka rasakan ketika pacaran? dan bagaimana cara mereka mempertahankan suatu hubungan yang hanya diawali dengan kata "maukah kamu menjadi pacarku"? rasanya ingin sekali ku mengerti tentang semua itu. Dan sekitar tiga tahun lalu aku mulai mengerti sedikit tentang bagaimana menjalin hubungan yang disebut pacaran. seorang laki-laki memintaku untuk menjadi kekasihnya dan dengan polos ku jawab iyah bisa dibilang dia adalah pacar pertama ku. betapa bahagianya aku bisa merasakan apa itu pacaran. dan saat itu yang ku tau adalah bagaimana cara mencintai dia yang saat itu menjadi pacarku dengan setulus hati. hari demi hari ku lewati dengan sms yang selalu dia berikan. Mengherankan!! rumah kami dekat tapi sulit rasanya untuk kami bertemu. satu bulan berlalu tingkah dia pun agak aneh dan tiba-tiba hari-hariku di isi oleh seorang sosok pria lain. ter-la-lu. yah itulah yang disebut ababil. dan tidak lama kemudian disaat tingkah dia terlihat aneh dan seperti menyembunyikan sesuatu membuatku semakin jengkel. hingga ahirnya dia membicarakan mantan kekasihnya. dengan penuh emosi aku benar-benar cemburu dan tak ingin tau lagi tentangnya. dan tak lama kemudian hubungan aku dengan dia harus berahir. menyedihkan sebenarnya aku tak ingin ini berahir tapi otaku penuh dengan kecemburuan padanya. dan saat itulah aku berpikir buat apa pacaran? ini hanya membuang waktuku. setahun setelahnya akupun memulai hubungan lagi dengan seorang pria yang dipaksa oleh temanku untuk pacaran dengannya, what the hell endingnya malah temen gw jadian sama itu cowok!! cukup!!! untuk kalian sahabatku yang setia menemaniku pastinya tau kejadian itu sangat menyakitkan. aku bukan hanya kehilangan dia(ex boyfriend) tapi juga dia(ex best friend). dua orang yang menjadi semangatku ke sekolah yang ahirnya menghancurkanku. Well, cukup aku rasakan dua kejadian yang membuatku semakin membenci cinta dan pria. hingga ahirnya aku mulai menjadi angkuh dan dingin terhadap pria dan cinta. bagiku mudah rasanya untuk mengejar nilai yang bagus, merubah penampilan, dan mendapat banyak teman tapi kenapa sulit bagiku untuk merasakan pacaran yang sebenarnya!! menyedihkah!! hingga ahirnya seorang sahabatku datang kepadaku dengan tetesan air mata dan kesakitan yang sangat dalam yang ia rasakan. berceritalah dia dengan desakan tangisannya yang tak henti mengiringinya. shit!! dan hatiku sangat sakit mendengarnya ketika dia ceritakan bahwa dia telah melanggar etika berhubungan dengan kekasihnya. sesaat ku berpikir "ya Allah, inikah jawaban-Mu ketika aku bertanya mengapa aku tidak bisa merasakan pacaran yang seperti mereka rasakan?. mengapa aku tidak bisa mempertahankan hubungan pacaran seperti yang teman-temanku rasakan?" rasa sedih dan bersyukur yang aku rasakan saat itu, di satu pihak aku sangat  sedih melihat sahabatku satu pihak lagi aku benci pada dia yang telah merenggut cahaya sahabatku dan sisi terahir aku sangat-sangat bersyukur kepada Allah yang telah menjagaku dari bahaya pacaran. dan terjawablah wajah ayahku yang tak suka ketika mendengar kata pacaran serta sedikit pesannya "jangan kenal cowok dulu!!". itulah dua tahun yang mengiringi perjalan cinta ku dan tlah membuatku sadar bahwa pacaran itu benar-benar membuang waktu saya, lebih baik aku menjalani hidupku dengan membagikan rasa sayang dan cintaku kepada orang tua dan sahabatku :) karna disaat ini aku pasti akan sangat rindu dengan masa-masa dimana aku tidak memikirkan seorang pria yang hanya mengahambat otakku untuk selalu memikirannya dan meninggalkan sahabat-sahabatku. haha... munafik sekali rasanya ketika aku seolah-olah tak butuh seorang pria. tenang aku pasti bisa merasakan apa yang mereka rasakan ketika mereka bilang, "Enak loh punya cowok". haha saat itu pasti akan datang dimana semuanya akan indah ketika semua itu dalam suatu hubungan yang telah di ridhoin Allah. yah!! rasanya bahagia ketika membayangkan saat itu akan tiba. dan saat ini aku hanya ingin terus belajar yang bukan hanya untuk mengejar masa depan karirku saja tetapi juga belajar untuk memperbaiki diriku menjadi seorang wanita yang kelak pantas untuk dipinang oleh mu jodohku!!! jadi, masih sedihkan ketika mereka bertanya apakah kamu sudah punya pacar? haha.... bagaimana kalau aku yang bertanya apakah kamu sudah siap bertemu dengan jodohmu??

Saturday, September 24, 2011

A Whole New World

I can show you the world
Shining, shimmering, splendid
Tell me, princess, now when did
You last let your heart decide?

I can open your eyes
Take you wonder by wonder
Over, sideways and under
On a magic carpet ride

A whole new world
A new fantastic point of view
No one to tell us no
Or where to go
Or say we're only dreaming

A whole new world
A dazzling place I never knew
But when I'm way up here
It's crystal clear
That now I'm in a whole new world with you
Now I'm in a whole new world with you

Unbelievable sights
Indescribable feeling
Soaring, tumbling, freewheeling
Through an endless diamond sky

A whole new world
Don't you dare close your eyes
A hundred thousand things to see
Hold your breath - it gets better
I'm like a shooting star
I've come so far
I can't go back to where I used to be

A whole new world
Every turn a surprise
With new horizons to pursue
Every moment red-letter
I'll chase them anywhere
There's time to spare
Let me share this whole new world with you

A whole new world
That's where we'll be
A thrilling chase
A wondrous place
For you and me





Friday, September 16, 2011

Manajemen Pendidikan


Manajemen adalah jurusan favorit yang paling diminati oleh para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di universitas. Jurusan manajemen menjadi  jurusan yang wajib ada di beberapa universitas, baik yang negeri maupun yang  swasta. Tetapi, apakah jurusan ini masih menjadi favorit ketika ada universitas yang membuka jurusan ini dengan menambahkan kata pendidikan di belakang nama besar manajemen menjadi ‘Manajemen  Pendidikan’.  Sebuah universitas yang terkenal dengan kredibilitasnya dalam mencetak lulusan yang handal dan berkualitas di bidang pendidikan, yaitu Universitas Negeri Jakarta membuka jususan Manajemen Pendidikan dan telah mendapatkan akreditasi A berdasarkan pada keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 020/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2007. Dengan prestasi yang didapatkan oleh Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, apakah peminat jurusan ini tidak kalah banyak  seperti halnya jurusan manajemen itu sendiri?. Sebagai mahasiswa baru yang telah menjalani kuliah selama seminggu di jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta perasaan saya sangat bahagia berada di sini. Hingga akhirnya pertanyaan yang di berikan oleh salah satu dosen pada pelajaran Pengantar Ilmu Pendidikan bertanya pada saya, “apakah anda kecewa memilih jurusan ini?, pilihan ke berapakah MP(singkatan manajemen pendidikan)?”. Dengan tegas saya menjawab, “tidak!, pilihan pertama!”. Tapi apakah benar MP adalah tujuan saya sebelumnya?. Jawabannya adalah, dengan segala kerendahan hati dan permitaan maaf yang sangat dalam, ‘Bukan’ . Tetapi, apakah saya kecewa dengan pilihan pertama pada saat saya tes penmaba? Dan apakah saya kecewa karna pada akhirnya saya harus berada terdampar di jurusan ini?. Jawabannya adalah tidak, tidak, dan tentu saja tidak!!. Jawaban saya bukan jawaban rekayasa yang saya buat untuk menyenangkan hati para dosen ataupun para senior MP yang sangat membagakan jurusan ini. Jawaban ini berawal dari peristiwa kegagalan 19 juli 2011. Pada saat itu saya harus merasakan kegagalan untuk yang ketiga kalinya pada tes yang berbeda tingkat kesulitannya. Pertama adalah tes SNMPTN, kedua adalah UMPTN, dan yang ketiga adalah tes simak UI. Yah, cukup sakit harus ditolak dalam tiga tes yang saya ikuti dengan penuh semangat 45,begitu kata teman saya yang mengikuti carita saya dalam menghadapi tiga tes yang cukup ketat. Hingga akhirnya sayapun menuliskan kekecewaan saya pada tulisan yang saya beri judul ‘inikah takdirku?’ di facebook. Dan dalam waktu kurang lebih 10menit saya tuangkan semua perasaan dan gejolak hati saya hingga akhirnya saya mulai menyadari takdir saya. Dan terkenanglah saya pada saat saya maju di depan kelas untuk mengatakan cita-cita saya. Dengan lantang dan tegas saya ucapkan “aku ingin menjadi guru”, mengherankan!!. Bukannya sombong, tetapi sebagai peringkat pertama dikelas selama 1tahun pada saat kelas 1 SMP, cita – cita saya tidak sehebat cita – cita teman saya. Hingga akhirnya kejadian 19 julipun terjadi. Impian saya menjadi seorang guru terlupakan dengan begitu banyaknya impian – impian yang indah yang diberikan oleh teman dan orang – orang  yang selalu memperhatikan saya. Seakan semuanya kembali pada saat saya berbicara di depan kelas waktu itu hati saya terbawa dan terhenti di sana. Melihat saya yang seperti remaja yang kehilangan cahaya hidupnya ayah saya memberi nasehat yang tidak akan pernah mungkin saya lupakan. Sedikit ungkapan yang saya ingat saat itu yaitu , “ Menjadi guru itu menyenangkan, damai, tentram dan bahagia. Apa yang mereka cari di dunia bisnis ataupun semacamnya kecuali jabatan yang tinggi. Dan apa yang mereka lakukan untuk mendapatkanya?. Halalkah semua cara yang mereka lakukan?. Teman bisa menjadi musuh untuk mendapatkan yang mereka ingnkan. Untuk apa itu semua itu  jika hati mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan”. Astaghfirullah, hatiku seperti ditusuk oleh pisau yang tajam mendengar kata-kata ayahku. Dan pada saat itu pula saya putuskan untuk memilih manajemen pendidikan sebagai pilihan pertama dalam tes penmaba. Dan Subhanallah sekali saya lulus pada urutan ke-16, seperti tanggal lahir saya. Hati saya sangat bahagia, walaupun saya tidak tahu seperti apa pelajaran manajemen pandidikan? Dan apakah prospek ke depan saya nantinya?. Saya pun mulai mencari tahu di google. Singkatnya yang saya dapatkan informasi pada saat itu manajemen pendidikan adalah jurusan yang mempelajari berbagai ilmu manajemen yang berfungsi untuk menunjang dan mengolah sarana dan prasarana dalam pendidikan dan mampu memanej pedidikan ke arah yang lebih baik. Sedangkan lulusan manajemen pendidikan bisa berkerja di instansi dan lembaga pendidikan formal dan nonformal. Agak sulit mencerna maksud dari keterangan tersebut, tetapi lebih jelasnya banyak lulusan MP yang menjadi kepala sekolah, administratif, dan pegawai di beberapa instansi. Bahkan, rektor UNJ lebih banyak berasal dari jurusan Manajemen Pendidikan. Walaupun sepertinya, informasi ini masih kurang puas untuk saya agar bisa lebih mencintai MP,  saya tetap yakin akan pilihan saya. Hingga akhirnya saya mendapatkan buku ‘Pedoman Akademik 2011/2012’. Di buku itulah saya mendapat banyak sekali informasi tentang MP. Dan ternyata, MP memiliki tujuan untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi profesional, yaitu mampu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan, dan menilai aspek-aspek peserta didik, ketenagaan, kurikulum, sasaran, keuangan, dan hubungan masyarakat serta mampu mengaplikasikan nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu manajemen pendidikan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan Indonesia dan dinamika kehidupan global. Bukan hanya itu saja yang membuat saya semakin mengkuatkan hati saya di jurusan ini, tetapi juga karna pelajaran – pelajaran yang membuat saya lebih yakin dengan MP. Karna, MP juga mempelajari ilmu – ilmu  manajemen yang mampu membuat skill saya lebih bertambah lagi, diantaranya adalah Manajemen Perkantoran, Manajemen Pendidikan Nasional, Manajemen Kurikulum & Prog. Didik, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Sarana & Prasarana Pendidikan, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Perubahan, Monitoring dan Evaluasi Prasarana, Sistem Informasi Manajemen, dan masih banyak lagi yang belum saya ketahui. Jadi apakah saya kecewa karna memilih MP sebagai jurusan yang akan saya tempuh selama empat tahun nantinya? Jawabannya adalah ‘Tidak’. Dan beberapa motivasi yang saya pegang dalam menjalani kuliah di jurusan ini adalah ‘kesuksesan tidak hanya ada untuk dunia bisnis, tetapi juga untuk dunia pendidikan. Jika takdir saya memang di dunia pendidikan, saya akan memberikan semua yang terbaik dari saya untuk pendidikan’.