Sunday, July 1, 2012

The Best Moment Of Sinergy Project 2012


Keberangkatan KEDUBES
                Jumat sore nanti aku akan pergi untuk mengikuti pelatihan SP 12(Sinergy Project 2012). SP 12 adalah nama lain dari PKMF di FIP, pelatihan kepemimpinan tingkat fakultas. Seperti acara pelatihan pada umumnya, panitia membagi kelompok untuk para peserta. Di SP 12 panitia membagi 10 kelompok. Tiap-tiap kelompok memiliki namanya masing-masing, dengan filosofi yang terkandung didalamnya. Aku tergabung dalam kelompok dua, yang mengangkat nama KEDUBES, sebagai nama kelompok. KEDUBES adalah singkatan dari Kelompok Dua Bersatu. Adapun latar belakang nama KEDUBES karena, kelompok dua terdiri dari mahasiswa yang saling berbeda jurusan di FIP bahkan juga, ada yang berbeda fakultas, dan dikelompok dualah, kita dipersatukan.
                Sebelum berangkat, seluruh peserta SP12 brefing terlebih dahulu oleh panitia sekitar jam 13.30. Tugas individuku telah rampung ku kerjakan dalam 5 hari yang lalu, dan tugas kelompok bagianku juga telah aku selesaikan berasama kak Soleha saat mengikuti seminar  hari kamis lalu. Tetapi, sayangnya tugas nametag belum selesai dikerjakan oleh temanku. Aku mewajarkanya, karena temanku yang merampung tugas itu harus mempersiapkan diri untuk UAS lisannya. Akhirnya sesampainya di kampus aku menyelesaikan tugas nametag, yang tinggal sedikit lagi bersama Dian, teman sekelompokku juga. Kelompok kami terdiri dari 8 orang yang kemungkinan akan berangkat, yaitu Aku, Ka Adit, Yudha(ketua), Ratu,Ifti,  Dian, Nurul, dan Ka Soleha.  Namun, sayangnya setelah mengambil bahan nametag yang masih harus diracik, Ka Soleha mengundurkan diri, dan  personil KEDUBES harus berkurang menjadi 7 orang.
                Karena harus menyelesaikan nametag, Aku dan Dian  izin brefing ke Ka Adit, sebagai pengganti ketua kelompok yang sedang ujian, sampai nametag selesai dibuat. Sambil membuat nametag tanganku juga tidak berhenti mengutak-atik HP untuk sms ke teman-teman KEDUBES lainnya. Dian, bersama ku mengerjakan nametag. Ratu, Nurul, dan Yudha harus ujian sampai malam nanti. Ka Adit sedang mengikuti brefing di FIP. Ka Soleha, jelas sudah drop out, tinggal Ifti yang belum ku tahu kabarnya. Dan tanpa terasa nametag pun akhirnya telah terselesaikan. Langsung saja aku dan Dian bergegas menuju FIP. Ka Adit telah menunggu di FIP, dan brefing telah selesai. Dalam perjalanan menuju FIP Ifti sms, dia harus pergi ke Pondok Kopi sebentar. Kemungkinan jam 4 sore sudah kembali. Untungnya hal tersebut sesuai dengan jam keberangkatan seluruh kelompok SP12 nanti.
                Salah satu perbedaan PKMF dan PKMJ adalah pada saat keberangkatan. Kalau saat PKMJ seluruh peserta naik tronton dan ditemani oleh panitia. Tetapi kalau PKMF, seluruh peserta harus berangkat sendiri perkelompok dengan naik angkot atau biasa disebut ngteng untuk sampai di tempat Villa dan mengikuti acaranya. Pukul 16.00 Aku dan Ka Adit sudah siap di depan halte Labschool. Dian memilih pergi bersama teman lainnya yang berasal dari FE, setelah berdiskusi panjang mengenai keberangkatan bersama Aku dan Ka Adit. Ratu, Yudha dan Nurul sudah meminta izin kepada panitia untuk menyusul. Dan Ifti masih dalam perjalanan menuju halte Labschool yang sudah aku dan Ka Adit tunggu. Setelah menunggu sekitar belasan menit akhirnya Ifti tiba juga, bersama syahidah di sampingnya. Syahidah telah ditinggal oleh kelompoknya sejak jam 4 tadi, akhirnya dia pergi bersama kita, kelompok 2, yang saat di sini berjumlah 3 orang. Dan tanpa basa-basi panjang kami langsung berjalan menuju Sunan Giri untuk menunggu 117/P9A. Beruntungnya kami, ketika melihat P9A muncul, saat kami baru lima langkah melewati LabSchool. Aku, Ifti dan Syahidah langsung naik dari pintu depan, dan Ka Adit naik dari pintu belakang. Alhamdulillah, akhirnya, kami berangkat juga meninggalkan kampus. Dengan mengucap Basmallah, kami berangkat menuju Villa.

Malam Pertama SP12
                Sekitar jam setengah sembilan malam, kami sampai di Villa. Alhamdulillah perjalanan kami menuju Villa lancar dan tidak mengalami hambatan yang serius. Setelah turun dari P9A kami turun di Pasar Rebo, dan sholat di musollah yang terdekat dari terminal. Selesai sholat kami naik Bus Kurnia Bakti sampai depan Pizza Puncak. Dari sebrang Pizza, kami jalan menuju Villa.
                Sesampainya di Villa, kami melihat beberapa peserta lain, yang datang terlebih dahulu, berbaris mendengar arahan dari Ka Dipta, sebagai Koor Acara SP 12. Selesai membubarkan barisan yang dipimpinnya, Ka Dipta selanjutnya memberi arahan kepada kami. Hanya sebentar wejengan yang disampaikan olehnya, kami langsung menuju ke kamar kami masing-masing, dan berkumpul kembali pukul 9 tepat.
                Untungnya aku sudah meng-Qhosor Maggrib dan Isya saat tadi di mushola dekat terminal. Jadi tinggal mempersiapkan untuk kumpul jam 9 nanti. Acara pertama pun akhirnya tiba. Acara yang dimulai sekitar pukul 21.00 adalah pembekalan materi tentang Advokasi. Acara ini dimoderatori oleh Ka Aga, Kadept HIMA MP 2012, dan dengan pembicara Ka Arif, mantan Kadept Advokasi BEMUNJ 2011. Saat acara sedang berlangsung, terdapat para peserta yang baru sampai di Villa dan langsung bergabung bersama kami. Setelah materi selesai dan ditutup oleh panitia, terdapat kesimpulan yang baru aku ketahui tentang Advokasi, yaitu Advokasi adalah advokat/pengacara. Bisa digambarkan bahwa orang-orang yang mengemban jabatan sebagai Advokat, harus mampu mengeluarkan vokalnya untuk berbicara dengan lugas, tegas, dan harus mampu berjuang membela mahasiswa dalam mendapatkan hak-haknya yang mungkin telah dimanipulasi oleh kebijakan birokrasi di kampus.
                Selesai materi Advokasi, seluruh peserta kembali ke kamar masing-masing. Aku langsung menyapa Ratu yang terlihat sedang membereskan peralatannya di ransel. Ironisnya, Ratu membawa kabar buruk, yaitu Yudha(sebagai ketua kelompok) dan Nurul mengundurkan diri dalam PKMF tahun ini. Aku hanya bisa menghela napas panjang, dengan semakin berkurangnya personil KEDUBES, menjadi 5 peserta. Selesai berbincang dengan Ratu aku kembali ke kamar dan tidur bersama teman kamarku. Dan yang paling menyenangkan adalah di sampingku ada Syahidah, Sri dan Nur yang tidur dalam 4 kasur yang berdekatan dalam satu kamar.

Cita-Cita Murid Kelas 2 SD Menjadi Ustajah
                Pukul 03.00 dini hari seluruh peserta dibangunkan oleh panitia untuk bersiap-siap Qiyamul Lail dan Sholat subuh berjamaah. Sekitar pukul 04.00 pagi kami semua peserta SP12 Qiyamul Lail bersama yang diimami oleh salah satu peserta pria SP12, dan dilanjutkan dengan Subuh berjamaah. Selesai Subuh, seluruh peserta berkumpul di lapangan. Kami semua membentuk barisan dan menjalankan hukuman kami karena keterlambatan kami untuk sampai di Villa pukul 19.00 tepat. Kami harus lari memutari Villa sebanyak waktu tenggat yang kami lewati, perkelompok. Berakhir di kelompok 10, kamipun baris kembali. Setelah pemanasan lari memutari Villa, kami melanjutkannya dengan senam yang di pimpin oleh Ka Salman. Orang yang tidak asing lagi bagiku. Dia adalah mantan TDK terganas pada saat MPA ataupun LTC di MP dan juga kakak laki-laki terbaik saat MPA. Kak Salman sangat terkenal dengan keprofesionalannya dalam bidang PSDM saat di Hima tahun lalu. Menjadi instruktur senam mungkin adalah hal yang mudah baginya. Dan ternyata benar seluruh peserta senam dengan semangat bersama-sama.
                Setelah selesai senam, kami kembali ke kamar, untuk persiapan mengajar di SD yang tidak jauh dari Villa. Sebelum mengajar, panitia memberi logistik kepada peserta serta setelahnya memberi waktu untuk brefing perkelompok mengajar. Seperti yang telah ditentukan sebelumnya, kelompokku beraliansi dengan kelompok 8, dan baru dibrefing ini kelompokku akhirnya bertemu dengan kelompok 8. Kami pun berunding untuk menkonsolidasikan rencana pembelajaran yang kelompok kami punya masing-masing.
                Sekitar lima belas menit berkonsolidasi dengan kelompok mengajar masing-masing, kamipun berangkat menuju SD  berurutan sesuai dengan urutan kelas. Lapangan SD telah penuh terisi oleh anak-anak berpakaian merah putih yang sedang menanti kami. Begitupula dengan guru-guru dan kepala sekolah, mereka menyambut kami dengan ramah. Setelah upacara pembukaan, kami langsung mulai mengajar. Hanya terdapat tiga kelas di SD ini.  Jumlah 6 kelas,  harus dibagi dua shift, tiga kelas di siang hari dan tiga kelas lagi di pagi hari. Karena panitia telah memberitahu kepada kepala sekolah sebelumnya. Kelas yang seharusnya datang siang, khusus untuk hari ini mereka masuk shit pagi, untuk menjadi murid sementara oleh calon guru yang berasal dari kampus pendidikan. Tiga kelas yang berada di dalam kelas saat ini adalah kelas 1,2, dan 6. Kelas 3,4, dan 5 berada diluar kelas. Panitia SP 12 telah merancang sistem pengajaran yang akan kami lakukan sebelum kami turun mengajar. Saat brefing, kami telah diberi intruksi bahwa dalam waktu 3jam yang telah diberi oleh panitia, terdapat tiga kelas yang akan saling bergantian memakai kelas. Satu setengah jam di kelas dan satu setengah jam di luar kelas. Untungnya kelas yang aku ajarkan termasuk dalam tiga kelas yang menempati tiga ruang kelas terlebih dahulu. Sehingga pengajaran yang nanti akan kelompokku berikan, sesuai dengan rencana yang sudah kami susun sebelumnya.
                Dengan mengucap basmallah dalam hati, aku langkahkan kakiku ke kelas yang telah berisi murid-murid polos kelas 2SD. Begitu banyak dan penuh, kelas 2SD di SD ini. Bahkan jika dilihat dari kelas-kelas yang ada di luar sepertinya kelas ini yang paling banyak muridnya. Kelompok 2 dan kelompok 8 yang beraliansi menjadi kelompok mengajar kelas 2 SD telah baris bersaf menghadap ke seluruh murid di depan kelas. Secara kompak, kami mengucap salam, dan dijawab dengan serentak oleh para murid. Setelah memberi salam dan perkenalan, kami mulai pembelajaran dengan pengenalan jargon, “Anak Cerdas” dan “Tepuk Semangat”, sebagai alat untuk mengkondisikan murid-murid nanti ketika pembelajaran  mulai ricuh dan bosan.  Selanjutnya pembukaan pembelajaraan, kami mulai dengan menyanyi bersama untuk awalan belajar, agar para murid menyukai dengan pembelajaran yang akan kita berikan nanti. Mulai lagu Di sini senang, disana senang sampai lagu pancasila murid-murid mulai asyik mengikuti setiap koor yang kita berikan. Lagu Pancasila mengawali materi pertama dalam rencana pembelajaran kami, yaitu materi kewarganegaraan. Dalam materi ini, kami mengajak siswa-siswi SD kelas 2 untuk belajar dan memahami setiap sila yang terdapat dalam landasan ideologi bangsa Indonesia. Selesai memahami dasar negara, materi selanjutnya adalah bahasa Inggris dan matematika. Dalam materi bahasa Inggris kami memperkenalkan abjad-abjad dalam bahasa inggris disertai lagu ei-bi-ci-di yang membantu murid-murid mencerna pembelajaran serta membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Materi matematika berkisar tentang penambahan dan pengurangan. Dalam memberikan materi pembelajaran –baik  tentang pancasila ataupun tentang bahasa Inggris dan matematika– kami juga memberikan kuis di sela-sela pembelajaran. Walaupun banyak dari beberapa murid yang malu untuk maju di depan kelas, tetapi kuis tetap berjalan menyenangkan.
           Tanpa terasa waktu pembelajaran di kelas sudah hampir selesai. Panita telah memberitahu kami bahwa waktu tinggal 10 menit lagi. Selanjutnya kami harus melakukan pembelajaran di luar kelas. Kami pun mulai mengintruksi murid-murid untuk bersiap-siap  merapihkan buku ke dalam tas dan melanjutkan pembelajaran diluar. Dengan membawa tas para murid berjalan keluar kelas dalam satu barisan didampingi oleh kakak-kakak, yang tergabung dalam aliansi kelompok 2.
                Melihat banyak murid di kelas 2 yang kami ajarkan. Ka Amel, selaku panitia acara, mengusulkan agar kami mengajar di luar sekolah, tepatnya di depan gerbang samping SD yang diteduhi oleh sebuah pohon yang besar. Pembelajaran selanjutnya di luar kelas adalah games. Games yang aku dapati dalam pengalaman mengajar pramuka SD setiap jum’at pagi, disetujui oleh kelompok dan dijadikan daftar rancana pembelajaran. Setelah para murid duduk berhadap-hadapan, dalam dua kubu, yaitu kubu perempuan dan kubu laki-laki, games pun dimulai. Perwakilan setiap kubu maju ke depan untuk adu suit. Kubu yang menang dalam adu suit akan mendapat giliran pertama yang melempar pertanyaan dalam sebuah nyanyian “sedang apa… sedang apa.. sedang apa… sekarang??”. Dan kubu yang kalah akan menjawab pertanyaan dengan nyanyian, lalu melemparkan lagi ke kubu lawannya dalam pertanyaan yang berawal dari jawaban yang telah dijawab sebelumnya. “Sedang makan, sedang makan, sedang makan sekarang, sekarang makan apa? Makan apa sekarang?”, “Makan nasi, makan nasi, makan nasi sekarang, sekarang nasi apa? Nasi apa sekarang?” begitulah ilustrasi games yang berakhir pada kekalahan satu kubu yang tidak bisa menjawab pertanyaan, dan dihukum dengan menyanyi sambil berjoged bersama dalam satu kubu. Setelah antusias bermain games, sekitar 20 menit sebelum penutupan kami memberi kertas origami untuk diisi dengan nama dan cita-cita para murid. Begitu lucu melihat cita-cita yang dituliskan murid SD kelas 2. Seperti siswa pada umumnya, cita-cita mereka ada yang ingin menjadi guru, dokter, presiden, pilot, dll. Tetapi yang paling membuat kami terdiam sesaat dan menghentikan napas sebentar adalah, cita-cita salah seorang siswi yang ingin menjadi ustajah. Subhanallah, jarang sekali ada cita-cita seperti itu untuk anak sekitar 6-7tahunan. Akhirnya waktu 3jam telah selesai kami habiskan dengan pengalaman yang mungkin akan selalu kami kenang. Diakhiri dengan foto bersama, para murid pergi satu persatu keluar dari sekolah setelah bersalaman dengan kami. 

Aksi Tolak Kenaikan BBM Mahasiswa Versus Aksi Ibu-ibu Rumah Tangga
                Acara selanjutnya yang aku nanti-nanti adalah manajemen aksi. Biasanya acara tersebut akan berlangsung sore, seperti saat FGTAC. Ketika aku melihat waktu masih menunjukan pukul satu lewat beberapa menit, ternyata acara yang aku tunggu-tunggu harus menunggu beberapa jam lagi. Itupun kalau perkiraan ku tepat, manajemen aksinya hari ini. Bisa saja besok paginya seperti acara SAC(Social Advanture Camp), yang aku ikuti sebulan yang lalu.
                Setelah istirahat makan dan sholat, acara selanjutnya adalah pembekalan materi tentang Urgensi Kaderisasi. Materi yang paling seru ini, membuat kami seluruh peserta terhanyut dalam diskusi yang dilemparkan oleh pembicara yang berasal dari jurusan yang sama olehku, MP. Pembekalan materi ini bukan hanya sekedar interaksi satu arah ke pembicara, melainkan interaksi ke segala arah. Tanpa tersadar para peserta sebenarnya telah  terinstruksi dengan luwes oleh pembicara, dan menurutku, pembicara sepertinya sedang mengkader kami melalui metode diskusi tanya jawab yang dilemparkan ke seluruh peserta sejak 10 menit awal materi sampai selesai.
                Waktu berlalu tanpa terasa. Panitia datang untuk melanjutkan acara berikutnya. Dimulai dengan meneriaki` jargon SP 12 oleh para peserta. Panitia memberitahukan acara selanjutnya. Ternyata benar perkiraanku acara selanjutnya adalah manajemen aksi. Tetapi karena pembicaranya belum hadir, kami diberi waktu oleh panitia untuk berdiskusi untuk membahas isu apa yang akan kami gaungkan dalam simulasi aksi nanti. Perdebatan isu pun cukup menarik, dengan dimoderatori oleh Komandan FGT, Gilang, seluruh peserta berpartisipasi menyumbangkan idenya.  Terdapat beberapa isu yang terkumpul, yaitu UKT, PILKADA, Pendidikan, dan terakhir isu MPA 2012 yang berlangsung 1hari. Perdebatan berakhir di isu MPA. Walaupun telah disanggah oleh beberapa peserta, isu MPA telah disepakati bersama untuk aksi nanti. Akhirnya pembicarapun telah datang. Seseorang yang sudah tidak asing lagi, mantan ketua BEM UNJ 2011, Ka Aditya Pradipta memasuki ruangan yang telah berapi-api untuk segera memulai aksi yang isunya telah disepakati. Ketika Ka Adit memberi materi, terdengar suara kembang api yang mendebarkan dada kami untuk segera turun aksi. Akhirnya setelah mendengar retorika, dari seorang yang pernah mewakili BEM Seluruh Indonesia di acara Eight Eleven Show untuk menggugat kebijakan kenaikan biaya masuk mahasiswa baru 2011 lalu, kami langsung bersiap-siap untuk turun aksi. Sebelum Ka Adit membiarkan kami  menyeting aksi, Dia memberi sedikit wejengan. Merubah isu yang akan diangkat oleh kami dengan isu yang lebih nasional. Dengan kelihaiannya berbicara, Ka Adit berhasil menegosiasikan kami untuk merubah isu MPA. Dengan persiapan yang terburu-buru dalam 5 menit kami langsung menuju lapangan dengan mengangkat isu BBM. Aksi pertama, sangat buruk, karena mahasiswa terlihat takut pada polisi, yang diperankan oleh pajabat BEM FIP. Diakhiri dengan keos kami pergi meninggalkan lapangan, dan menyeting aksi kedua dengan Ka Adit sebagai fasilitator. Akhirnya setelah evaluasi, dan menyeting aksi kedua, kami kembali menuju lapangan dengan kekuatan yang baru. Sekitar beberapa menit kami aksi, tiba-tiba muncul aksi tandingan yang membuat kami tergelitik sebentar. Dikawal oleh Ka Amel sebagai kordinator lapangan, aksi tolak BBM versi Ibu-ibu rumah tangga dengan memegang peralatan masak dan slayer yang menutupi wajah, mulai mericuhkan aksi kami dengan bisingan suara yang melemahkan suara kami. Polisipun bersiap-siap untuk bertindak terhadap aksi ilegal ini. Sementara Orator dalam aksi kami tidak berhenti menyuarakan orasinya, dan lagu aksi yang membuat kami tetap semangat. Aksipun  berakhir dan ditutup dengan dua tuntutan yang kami sampaikan. Ka Adit kembali menfasilitatori kami untuk mengevaluasi aksi terkhir di bawah kegelapan yang mulai menyelimuti langit. Sedihnya aksi kali ini tidak seseru aksi SAC kemarin, namun aku tetap merasa puas dan tetap merasa bahwa aksi di SP 12 tetap menyenangkan. Apalagi ketika, geng ibu-ibu datang mericuhkan aksi kami.
Performing Kelompok
                Acara yang ditunggu-tunggu untuk melantunkan yel-yel telah di depan mata. Setelah sholat dan makan malam, seluruh peserta SP 12 berkumpul menanti acara berikutnya, presentasi tugas kelompok. Presentasi yang dimulai dengan performing yel-yel dan filosofi dari nama kelompok masing-masing, akhirnya berlangsung. Kelompokku yang tadinya berjumlah 5orang, harus dengan rela hati berkurang lagi menjadi 4 orang. Ka Adit izin pulang setelah sakit sejak materi Advokasi di acara malam pertama. KEDUBES berubah menjadi 4 personil perempuan, aku menyebutnya wonder woman, karena kita, para perempuan ini, masih tetap bertahan dalam acara SP 12 dari jumlah sbelumnya , yang berjumlah 10 personil. Panitia mengacak kelompok yang akan tampil, sesuai keinginanannya.  Sehingga setelah dua kelompok tampil, kami, wonder women, merayu panitia yang duduk didekat kami, agar kelompok yang tampil selanjutnya adalah kelompok kami. Dan ternyata rayuan 4 gadis imut ini berhasil disetujui oleh panitia. Kami pun maju ke depan dengan penuh percaya diri. Dengan jatah waktu 15 menit untuk tampil setiap kelompoknya, kami membuka presentasi kami dengan salam dan filosofi nama KEDUBES, lalu.. inilah saatnya yel-yel… kelompok kami telah siap dengan yel-yel yang sudah kami buat jauh-jauh hari. Seluruh peserta dan panitia tertawa terpingkal-pingkal di saat aku melontarkan bagian dari narasi yel-yel kelompok kami. Berawal dari pembicaraan konyol yang telah kami setting, “…..Lalalala kedubes namanya.. lalalala…”, “etdah, lalala mulu, ganti napah” potongku,”Terus apa dong?” jawab teman-teman. Dengan memutuskan urat malu sesaat, aku lantunkan gaya yang paling memalukan dengan menarik badan ke kiri, dan membentuk telapak tanganku menjadi angka dua, dan dengan luwes aku mengucap “Du….aaa”, “Kelompok istimewa…..” jawab teman-teman secara serempak. Aku merasa seolah  berubah menjadi Ayu Ting-ting ketika mengeluarkan gaya itu.
                Selesai melantunkan yel-yel kami langsung mempresentasikan tugas kelompok kami. Seperti dua kelompok sebelumnya presentasi berakhir tanpa pertanyaan. Tetapi yang membuat aku sedikit tertawa adalah ketika kelompok kami bertanya “ada pertanyaan?” beberapa dari peserta lain malah menjawab “yel-yel lagi dong”. “Nggak!!” jawab kami dengan nada pelan, dan menutup presentasi kami dengan salam. Kelompok selanjutnya pun tampil dan tak kalah hebohnya dari kelompok kami. Ada kelompok 6 dengan sixasik nya, kelompok 3 yang selalu berkata “Kami dari TADI, Kami dari TADI, Kami dari TADI”, TADI adalah singkatan “Tiga Di Sini” . Begitu kreatifnya ternyata kolompok di SP 12.
Menjadi Ketua Kelompok
“Ngiung… Ngiung…. Kepada seluruh peserta harap berkumpul di sumber suara, cepat… cepat  1..2…3……..”. Sekitar pukul 1 malam mungkin, sirene berbunyi memanggil kami yang baru menyelesaikan Qiyamul Lail bersama. Dengan sergap kami baris berbanjar menghadap seorang yang tidak jelas wajahnya, berdiri di depan kami bersama Ka Dipta di sampingnya. Dengan suara lantang ia bertanya pada kami, mengenai materi yang diberikan sejak pra PKMF sampai hari kemarin. Hanya satu atau dua peserta yang menjawab pertanyaannya, dan jika tidak ada yang menjawab lagi pertanyaannya kami harus turun bending. Selesai bending beberapa detik sirene dan panggilan yang sama mengaung lagi dari arah yang berbeda. Kami pun berjalan menuju suara dengan intruksi yang dikoor olehnya. Seseorang dengan wajah yang lagi-lagi tidak jelas  berdiri dengan melontarkan koor kepada kami untuk berorasi mengenai Urgensi PKMF, awalnya tidak ada yang maju. Hinggga hitungan berahir kami harus  bending lagi. Lalu dengan menawarkan perintah yang sama belum ada di antara kami yang berani maju ke depan. Tanganku telah gemetar sejak tawaran awal ketika tidak ada satupun yang maju. Otakku tak berhenti merangkai kata untuk maju ke depan, karena tidak ingin dianggap pecundang yang lebih memilih bending dari pada maju ke depan. Dengan menghela napas dalam-dalam dan hitungan yang dilontarkan olehnya masih sampai di hitungan ke 2… Aku berusaha mengangkat tanganku dan mengeluarkan suaraku yang belum terkeluarkan sejak awal membentuk barisan. Tetapi sayang, detak jantungku yang berdebar sangat kencang berubah melemah ketika seorang pria telah maju di depan. Aku rapatkan kembali jemari tanganku yang terbuka lebar untuk maju ke depan. Selesai orasi yang diberikan oleh Ka Habibi, dan Ka Arif selanjutnya. Lagi-lagi sirene dengan panggilan yang sama memanggil untuk segera kami hampiri. Dengan kondisi yang sama, lagi-lagi seseorang melemparkan perintah kepada kami. Kali ini perintahnya adalah menyimpulkan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah kami lakukan tadi pagi, mengajar di SD. Langsung beberapa saat setelahnya seorang perempuan mengajukan diri menjawabnya. Seseorang yang aku kenal yang juga bagian dari KEDUBES. Dian dari FE. Dalam hati aku merasa risau, kenapa dari tadi anak FE mulu. Ka Arif, Dian, anak FIPnya masih belum keliatan. Selesai Dian berbicara di depan, dengan suara lantang dan jelas dari belakang kami, tiba-tiba berteriak  “Mana anak FIPnya???” “Perasaan ini PKMF FIP”. Hatiku semakin gusar dan kesal. Baiklah aku tidak ingin jadi pecundang. Buang urat malu keraskan suara. Kali ini aku harus maju. Hmm.. lagi-lagi aku tersusul oleh seorang pria yang mengangkat tangannya lebih dulu. Dan setelah selesai pria itu beretorika di depan, aku langsung mengangkat tanganku. Tatapi, stelah aku berkata “Saya” dengan mengangkat tangan kananku. Tiba-tiba aliran otakku berubah menjadi dingin, dan sedikit godaan hatiku menggusar, “kenapa harus aku yang maju”. Aahh… langsung saja hati risauku tadi menepisnya. Ah, biarin aja, yang penting perempuan harus ada yang maju gantikan retorika anak FE tadi. Bismillahirahmanirahim… aku mulai berbicara. Dengan sedikit gugup dan terbata-bata aku rangkai retorikaku, dan di akhiri dengan pekikan “Hidup Mahasiswa” serta salam penutupnya. Jelas sekali yang aku ingat hanya salam pembuka dan penutup. Aku tidak ingin mengingat  kata-kata yang aku ucapkan di tengah. Aku butuh banyak belajar untuk berbicara di depan umum lagi.
                Alhamdulillah akhirnya setelah selesai beretorika tentang pengabdian masyarakat tadi, kami membentuk barisan baru menjadi 5 barisan. Dua barisan pria, tiga barian wanita. Sialnya barisan terbentuk setelah kami kembali ke kamar mengambil alat tulis, sehingga membuatku berada di barisan terdepan. Karena semalam aku telah menyiapkan alat tulis sehingga nanti aku akan mudah mencarinya, membuat aku paling cepat urutan ke-3 untuk sampai dibarisan lebih dulu. Dan karena berada di barisan terdepan serta rujukan suara yang berada dibelakang, aku akhirnya menjadi ketua kelompok. Aku bukanlah seseorang yang ingin menjadi pemimpin. Aku lebih suka mengkonsep dari belakang, dan mensuport pemimpin, ketimbang menjadi pemipin. “Nur, kamu yakin?” tanya ku pada Nur yang ternyata menjadi bagian dari kelompokku, “Iya Vera aku yakin kamu bisa” jawab Nur dengan tegas. Perkataan dari Nur membuatku lebih tenang dari sebelumnya. Hatiku yang gusar karena takut menjadi pemimpin perlahan hilang begitu saja. Setelah beberapa kelompok pergi meninggalkan barisan dan mulai bertualang dengan kelompoknya. Kelompokku masih menunggu giliran. Kelompokku adalah kelompok 5 yang terdiri dari beraneka ragam kelompok SP 12 dan berjumlah 10 orang. Hanya aku dan Dian yang berasal dari kelompok yang sama. Selebihnya tidak ada lagi kelompok yang sama.
                Sambil menunggu giliran, kita membuat strategi untuk membiarkan lilin agar tetap menyala. Setelah beberapa menit membuat strategi, kami langsung berjalan menuju  pos pertama. Dengan formasi 3-3-3-(1) kami berjalan beriringan. Tiga orang di barisan depan, tiga orang di tengah, dengan lilin yang dibawa oleh Sri, yang berbadan lebih kecil, berada di tengahnya, tiga orang di belakang, dan aku berada di luar barisan memandu dan mencari gelas aqua untuk jadi wadah lilin. Setelah berjalan cukup jauh, kira-kira 4/5 meter, kami melihat pos satu yang terlihat samar-samar, dari jalan panjang yang lurus ini. Langkah kami diberhentikan dengan suara yang keras dan lantang “Berhenti di situ!”, teriaknya. Hal ini kami manfaatkan untuk mendekor lilin dengan aqua sebagai wadahnya. Tiba-tiba dalam beberapa menit setelah dekoran selesai, suara lantang yang tadi, kembali berteriak memanggil kami. Jarak yang jauh dan waktu yang tidak memungkinkan untuk dijangkau, memutuskanku untuk mengkoor teman-teman agar berjalan tidak begitu kencang sehingga lilin tetap terkondisi dengan baik. Kami harus menjaga api lilin ini, mengingat korek api yang kami pegang hanya tinggal 2 batang lagi.
                 “Bending 10 kali” perintah senior yang tak asing lagi bagi kami warga FIP. Beberapa pengurus BEM FIP berada di pos ini, dan seluruhnya adalah laki-laki. Setelah menjalani hukuman kerena keterlambatan kami sampai di pos 1, mereka bertanya pada kami siapa ketua kelompoknya. Dengan melangkah ke depan aku menjawab “Saya kak”. “Sebutkan nama dan jurusan, dan perkenalkan anggota kelompoknya”. Akupun mengenalkan diriku beserta teman-teman kelompokku yang baru terbentuk sekitar setengah jam yang lalu. Setelah kembali ke barisan, panitia melemparkan pertanyaan klasik yang pernah aku dapati saat PKMJ. Bedanya kali ini aku adalah ketua kelompok yang harus menjawab pertanyaan klasik itu. Dengan tegas aku jawab bahwa aku menjadi pemimpin karena kesepakatan bersama. Mereka terdiam sesaat dan kembali mencecerku apakah aku mengajukan diri atau terpaksa karena berada di depan. Aku menjawab dengan penjelasan awal, bahwa aku bukan seseorang yang ingin menjadi pemimpin, namun karena kepercayaan teman-teman kelompok, Insya Allah aku siap menjadi pemimpin. Mereka tidak puas dengan jawabanku dan bertanya langsung kepada teman-temanku apakah aku pantas menjadi seorang pemimpin. Dengan tegas pula, teman-temanku menjawab kalimat persetujuan aku sebagai ketua kelompok mereka  dengan penuh keyakinan.   Aku terharu dan terhanyut mendengar jawaban teman-temanku. Dan jawaban yang paling ku ingat adalah pernyataan yang diungkapkan oleh Sri dan Nur, teman ku di FGT. Mereka begitu tulus mengungkapkannya. Mungkin kalau tidak ada kakak kelas dan teman-teman lainnya, aku sudah memeluk mereka sambil mengucap “benarkah?”. Aku bahkan tidak sadar aku seperti apa. Tetapi mereka menggambarkan aku begitu baik. Aku tidak boleh terhanyut begitu saja dengan pujian. Aku masih dalam proses belajar. Bahkan yang membuat aku tidak mampu berkata sedikitpun adalah ketika kakak senior kembali bertanya, apakah aku adalah orang yang disiplin?. Sesaat muncul kembali ingatanku tentang PKMJ lalu. Aku adalah peserta putri pertama yang mendapat hukuman karena terlambat berkali-kali. Kejadian memalukan yang membuatku harus mencuci piring dengan 4 anak laki-laki yang terkenal badung, membuat aku seakan terlabel buruk dan kurang disiplin. “Banding 5x” teriak seniorku melihat aku diam tidak menjawab sepatah katapun. Akhirnya pos satu terselesaikan dengan ujian bertubi-tubi yang mencecar kepemimpinanku. Kami pergi meninggalkan pos satu dengan dihadiahi sebatang korek api, dan pesan yang melekitkan hatiku. “pikirkan kembali siapa yang pantas menjadi ketua kelompok, kalo kalian merasa dia tidak pantas, ganti aja dengan yang lain”. Sayangnya hirauan kakak senior itu tidak membuat kami bercerai pikiran. Beberapa langkah setelah meninggalkan pos satu aku meminta maaf kepada teman2ku yang masih belum mampu menjadi pemimpin yang baik. Namun, belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, beberapa teman langsung memotongnya. “Ah, udah gak usah dipikirin, mereka mah cuma nguji kita doang tau” ucap salah satu temanku, dan yang lainpun juga mengiyakannya, bahkan ada yang juga menambahkan semangat agar kami tetap kompak!. Salut sekali aku berada di kelompok 5 ini. Mereka yang berada di sini aku yakin, adalah orang-orang yang lebih baik kepemimpinannya dibandingkan kepemimpinanku. Tetapi, mereka dengan ikhlas mau dipimpin oleh ku. Terima kasih teman-teman kelompok 5.
                Alhamdulillah cahaya lilin berakhir di depan Villa kami. Setelah melewati beberapa pos akhirnya petualangan kami berakhir juga. Di pos satu kami mendapat materi tentang kepemimpinan, di pos dua kami mendapat materi tantang organisasi, dan di pos tiga dengan membawa pesan sebuah lagu untuk kak Cahyadi dan Ka Nindi, kami mendapat materi tentang kontribusi, serta yang tercatat di kertas sampai sekarang ini adalah ketika di pos empat. Kami menuliskan komitmen kami terhadap organisasi.
 
 Kejutan Tak Terduga
                Aku berjalan dengan Nur keliling villa perempuan dan melihat tali rapia yang tersusun menjadi sebuah outbond yang sudah pasti untuk acara selanjutnya. “Hmm.. permainan yang kalasik, panitianya itu-itu lagi, pertanyaannya pasti itu-itu lagi, materinya juga itu-itu lagi”, ucap Nur dengan gaya tangannya sambil menkritik acara ini. “pesertanya itu-itu lagi juga” sahutku sambil tertawa. Dan kami pun tertawa sejenak. “Mungkin karena sering mengikuti acara yang ini, yang itu, jadinya kita seakan sudah bosan ya?”  tanya Nur lagi kepada ku “iyah kayanya” jawabku dengan pelan sambil berfikir. Memang benar, kenapa acara pelatihan selalu seperti ini? Apa karena aku dan Nur kebanyakan ikut ini ikut itu kali ya? Trus kalo kita nggak ikut, aku malah lebih kesal karena nggak dapat pengalaman yang seru dan jarang seperti ini. Yah walaupun jarangnya mungkin sebulan sekali lah. “Ver, kalo nanti kita jadi panitia nggak usah ada outbond ah, ganti yang lain gitu” ucap Nur sambil melihat outbound yang berada di lapangan.
                Rasa jenuh aku dan Nur, ternyata juga dirasakan oleh Syahidah, Sri dan Ifti. Kita pun akhirnya berbincang, tentang bagaimana menyeting acara pelatihan agar lebih seru dan tidak terlihat klasik. Berawal dari menyeting acara PKMF tiba-tiba kami malah berubah haluan ke PKMJ. Dan pembicaraan tentang PKMJ malah semakin seru kami perbincangkan, karena beberapa bulan lagi kami akan menjadi panitianya kelak. 
                Saat outbondpun tiba. Seluruh peserta telah mengganti kostumnya dengan kostum siap kotor. Seakan melupakan perbincangan di teras villa, aku, Nur, Sri, Syahidah, dan Ifti mengikuti outbond dengan semangat. Dan lagi-lagi politik ala anak FGT ini berhasil. Kami berlima sekelompok lagi, seperti saat di SAC. Dan outbondpun kami libas dengan hanya memenangi satu permainan. Mungkin ini dosa kami karena telah menganggap bahwa outbond ini adalah permainan kalasik. Saat mengkritik outbond ini, sayangnya kita lupa bahwa taktik kami untuk memenangkannya juga taktik klasik yang akhirnya membuat kami terkalahakan oleh lawan.
                Setelah outbond selesai kami langsung berjejer menunggu antrean untuk mandi. Dengan kamar mandi yang luasnya kira-kira cukup untuk menampung 1-3 orang mandi, pasukan FGT yang berjumlah 5 orang yang tubuhnya kecil-kecil, memaksakan diri untuk mandi bersama. Untungnya tidak terlalu sempit untuk berkali-kali mengguyur di sana sini.
                Bunyi sirene memanggil kami kembali. Dengan menenteng almemater dan mengendong tas gemblokku aku berjalan bersama teman-teman menuju sumber suara. Kamipun berbaris berbanjar mendengar arahan dari Ka Dipta. “Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya, bahwa ada tiga reward yang akan panitia berikan, peserta putri terbaik, peserta pria terbaik, dan kelompok terbaik” ucap Ka Dipta dengan memegang sebuah kertas di tangannya. “Peserta putri terbaik.. Bismillahirahmanirahim.. Vera Latifah..”. aku diam sejenak mendengar kata-kata kakak senior yang telah memberiku begitu banyak teladan yang baik. Masih tidak percaya aku malah terbingung-bingung  dan bertanya kepada Nur, Syah, Sri dan Ifti “Ko aku, ko bisa…” mereka hanya berkata “ayo Ver maju ke depan” atau “ciee”. Aliran darahku berubah menjadi dingin dan kaku. Mungkin ini yang disebut nervous, aku hanya senyum kecil dan masih tidak percaya. Dan tergugup menerima penghargaan yang telah dibuat susah payah mungkin oleh panitia. Hanya ucapan terima kasih kepada Allah dan kakak kelas yang telah percaya memilihku  yang bisa aku lantunkan dalam hatiku berkali-kali. Semoga aku bisa setara dengan penghargaan yang besar ini. Aku masih ragu dan melihat penghargaan ini begitu tinggi dan posisi diriku seakan berada dibawah beberapa meter darinya. Tetapi dibalik keraguan yang aku rasakan, ada yang lebih penting yang harus aku tahu. Bahwa aku harus menjaga kepercayaan ini, kepercayaan yang telah diberikan oleh mereka –kakak-kakak yang telah memilihku– dengan semangat kosnsistenku dan semangat untuk terus belajar.
                Masih dengan tergugup aku berfoto dengan peserta pria, Nur Rahman, terbaik dan didampingi oleh Kak Nindi dan Kak Hadi. Selanjutnya adalah penghargaan untuk kelompok terbaik. Dan ternyata kelompok six-asik yang mendapatkannya, kelompok 6.
                Dengan ditutup doa bersama acara SP 12 pun berakhir. Seluruh peserta menaiki angkot yang telah disediakan panitia. Angkot yang telah berjejer di depan kami akan mengantarkan sampai pasar Cisarua. Setelah samapai di Cisarua kami berpencar dan pulang masing-masing dengan bus-bus yang tersedia di dekat pasar yang akan mengantar kami selanjutnya untuk pulang, sampai di rumah.

               

Saturday, March 31, 2012

kesuksesan hari ini adalah kesuksesan hari esok

Sebelumnya aku memang mengabaikan kata-kata ini dan hanya berfikir tentang hari esok yang indah, bahkan mungkin bukan hari esok yang indah tetapi bulan atau mungkin tahun esok yang indah. Begitu jauhnya aku berangan-angan sehingga membuat kegiatan yang aku lakukan hari ini tidaklah menjadi kegiatan yang sangat penting, baik untuk hari ini maupun untuk hari esok. Begitu ambisiusnya aku dalam menggapai keinginanku di bulan/tahun esok sehingga aku tak sadar apa saja yang telah aku lakukan saat ini. Padahal tanpa aku sadari, bahwa sesungguhnya hari ini adalah hari penentu  kesuksesanku di hari esok, bulan, atau mungkin tahun yang akan datang. Itulah pernyataan yang aku simpulkan dari diskusi yang kulakukan dengan temanku. Temanku berkata bahwa dia tak punya keinginan yang tinggi tentang masa depan, heh??? Terheran-heran aku menaggapi kata-katanya bahkan ketika dia mengatakan bahwa dia hanya ingin lulus, udah cukup!. What??? Segitu sajakah keinginan dia???  Ironisnya bukan sampai di situ aku terheran-heran dengan pernyataanya, dia juga menyatakan bahwa dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan setelah lulus. Aaa?? Tetapi anehnya ternyata, dia selalu menjadwalkan setiap aktivitas yang dia lakukan di hari ini dan besok tanpa memikirkan lusa, bulan esok  atau mungkin tahun esok, wwuaaa macam tak punya impian saja orang ini. Dan dengan santai dia menjelaskan alasannya mengapa dia tidak pernah menargetkan sesuatu yang banyak dan panjang dalam setiap aktivitasnya dan dalam tujuan hidupnya. Dia berkata bahwa jika dia menargetkan sesuatu terlalu panjang maka akan banyak pula penyimpangan yang akan terjadi. Aaaduuhhh apa lagi ini??? Apa maksud dia?? Seakan-akan aku seperti seseorang yang berada di tingkat amatiran untuk memahami kata-kata yang dia maksud. Perkataanya seperti bahasa langit (bahasa yang sulit sekali untuk dimengerti). Tetapi aku coba baik-baik untuk memahaminya. Tiba-tiba aku teringat beberapa kegagalanku dan sedikitnya kesuksesan yang aku raih(Alhamdulillah :D keep thanks to God ) dalam hidupku. Aku merasa bahwa angan yang aku tuliskan terlalu jauh dan banyak sehingga aku tak bisa terfokuskan pada satu tujuan. Dan… sepertinya impianku terlalu tinggi dan jaauuh!!! Sekalinya kesempatan untuk mewujudkan itu datang aku tidak siap untuk menyambutnya dengan keadaan siap sebagai seorang yang sukses atau berhasil. Dan baru kusadari  bahwa siraman-siraman motivasi akan sebuah kesuksesanku yang telah aku raih hampir  jarang sekali aku rasakan. Zliingg!!!! Ini dia!! Aku baru sadar maksud dibalik perkataan temanku. Ternyata impian yang tinggi dan jauh itu telah membuatku terlupa akan kesuksesan yang sebenarnya aku bisa dapatkan di hari ini dan akan menjadi sebuah mtivasi yang besar untuk mencapai kesuksesanku di masa depan. Ooooo!!! Terima kasih temanku. Cliingg!!! Muncullah kembali ingatanku tentang sebuah artikel yang berjudul “Sukseslah hari ini saja” dan secepatkilat aku buka kembali artikel itu yang tersimpan dalam kumpulan catatan motivasi yang aku baca ketika aku memerlukannya (kebiasaan buruk yang harus dihilangkan!!! (-__-)).Setelahnya aku baca artikel itu, terbukalah semua pikiran,hati, arah, tujuan dan semua pemikiranku tentang arti sebuah kesuksesan. Bergegaslah aku mempraktekannya dalam kehidupanku, dan ini adalah hari ke-27 bagiku dalam menjalani prinsip ini. Prinsip ini sangat simple dan mudah dilakukan, yah cukuplah aku sukses dengan tujuanku hari ini dan ketika aku berhasil dengan kesuksesanku hari ini segeralah aku rangcang kesuksesanku untuk besok, cukup besok!, lalu checklist keberhasilanku akan semakin banyak. Begitupula dengan motivasi untuk melakukan kesuksesan berikutnya akan semakin bersemangaaaat!!. Lalu bagaimana dengan impian besar di bulan/tahun depan?? Hmmm biarlah karna bulan/tahun depan itu akan menjadi hari yang akan kita lakukan seperti halnya hari ini. Jadi??? Sama saja bukan kesuksesan akan bulan/tahun depan akan kita dapatkan seperti halnya kesuksesan yang kita lakukan di hari ini. Dan nikmati sajalah hari ini seakan-akan kesempatan emas ini hanya bisa kita dapatkan di hari ini saja.  Mungkin itulah alasannya mengapa today is a given and tomorrow is a present :D

Monday, March 26, 2012

Kenaikan BBM dan Kebohongan Publik



Tanggal 1 april adalah tanggal menyenangkan yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak, remaja bahkan mungkin orang dewasa. Tanggal ini merupakan tanggal dimana seseorang bisa membuat cerita bohong atau mungkin lulucon untuk mengerjai temannya secara legal dengan sebutan “April Mop” disetiap tahunnya pada tanggal tersebut. Tetapi kini, tanggal menyenangkan yang paling ditunggu-tunggu itu berubah menjadi tanggal yang membuat seluruh elemen masyarakat bersatu untuk menentang sebuah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilatar belakangi oleh menanjaknya kenaikan harga minyak mentah dunia dipasar international yang dipicu oleh memanasnya suasana di Iran dan Timur Tengah yang notabene sumber minyak dunia paling banyak.[1].

Kenaikan BBM terhadap APBN
Apakah dengan naiknya harga BBM di dunia naik sehingga harga BBM di Indonesia lebih rendah dibandingkan harga minyak di pasar internasional, akan membuat pemerintah telah rugi dalam member subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah dan membuat APBN tertekan, sehingga harga BBM harus dinaikan adalah asumsi yang salah dan sesat hal tersebut dapat dibuktikan, sebagai berikut:
Pembelian oleh Pertamina:
Pemerintah
37,7808 milyar liter
dengan harga Rp. 5.944/liter =
Rp. 224,5691tr
Pasar internasional
25,2192 milyar liter
dengan harga Rp. 5.944/liter =
Rp. 149,903 tr
Jumlahnya
63 milyar liter
dengan harga Rp. 5.944/liter =
Rp. 374,4721 tr
Biaya LRT
63 milyar liter @Rp. 566

Rp. 35,658 tr
Jumlah Pengeluaran Pertamina

Rp. 410,13 tr
Hasil Penjualan Pert
63 milyar liter @ Rp. 4.500

Rp. 283,5 tr
Pertamina Defisit/tekor/kekurangan dana
Rp. 126,63 tr.
Jika penerimaan dari Pemerintah dari Pertamina digunakan untuk menomboki pertamina, maka :
• Pemerintah menerima dari Pertamina sejumlah
Rp. 224,569 trilyun
• Pemerintah menomboki tekornya Pertamina sejumlah
(Rp. 126,63 trilyun)
• Per saldo Pemerintah kelebihan uang tunai sejumlah
Rp. 97,939 trilyun
Jumlah pengeluaran APBN                                                                                       
• Pos “DBH (Dana Bagi Hasil) sejumlah
Rp. 45,3 trilyun
• Pos “Net Migas” sejumlah
Rp. 51,5 trilyun
• Jumlahnya
Rp. 96,8 trilyun


 Jadi, pemerintah kelebihan uang tunai sebesar Rp. 1,1 trilyun. Maka APBN tidak mengalami defisit, melainkan surplus. Jelas sekali pemerintah telah membohongi publik[2].


Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
Kenaikan BBM pada tanggal 1 April nanti akan membuat rakyat sengsara dengan menaiknya harga bahan-bahan pokok yang dibarengi dengan naiknya harga BBM. Pemerintah pun mengeluarkan solusi untuk ini, yaitu dengan dikeluarkannya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk rakyat sebesar Rp. 150.000/bulan selama sembilan bulan dengan mengeluarkan anggaran negara sebesar Rp. 25 trilyun untuk 18,5 juta keluarga miskin atau 74 juta jiwa. Sementara, menurut data BPS hanya terdapat 7,5 juta kepala keluarga
atau 30 juta orang miskin, sehingga seharusnya kucuran BLSM hanya sebesar Rp10 triliun[3].


Kenaikan BBM terhadap UUD 1945

Menurut pasal 33UUD 1945 ayat 2 : Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (BBM/Energi Final), ayat 3 : Bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan dipakai sebesar2nya kemakmuran rakyat (Migas/Energi Primer). Pengelolaan kekayaan migas (sisi hulu) dan Kebijakan BBM (sisi hilir) seharusnya dilakukan secara terintegrasi. Tetapi melaui kenaikan ini pemerintah terlihat ingin mendominasi sector energy nasional dari hulu ke hilir. Sehingga mendorong terjadinya liberalisasi di sector energy (migas dan listrik). Jika liberalisasi di sektor energi ini meningkat di Indonesia maka pihak asinglah yang akan sangat diuntungkan dari dampak dinaikkannya BBM[4].

Kesimpulan

Kenaikan BBM yang ditargetkan pada tanggal 1 April 2012 nanti akan menimbulkan sejumlah dampak buruk, yaitu pertama kenaikan BBM akan membuat naiknya harga bahan pokok, transportasi, dan biaya-biaya lain yang ikut naik seiring dengan kenaikan harga BBM, kedua kenaikan harga BBM akan memangkas daya beli masyarakat kelas menengah-bawah dan kelas bawah(miskin), ketiga kenaikan BBM akan menurunkan daya saing industry nasional akibat menurunya produktivitas industry sehingga membuat pengusaha melakukan efisiensi dengan mem-PHK buruh, keempat kenaikan BBM yang sebelumnya terjadi karena meningkatnya harga minyak dunia yang membuat APBN terkuras ternyata adalah kebohongan publik yang membuat rakyat sengsara[5] .



[1] BBM Naik Lagi? Kenapa?, diakses dari http://jadiberita.com/2012/03/18/bbm-naik-lagi-kenapa/ , pada tanggal 24 maret 2012 pukul 19.39

[2] Kwik Kian Gie, Kontroversi Kenaikan Harga BBM, diakses dari http://www.penaaksi.com/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm.html , pada tanggal 24 maret 2012 pukul 19.53
[3] Fidel Ali Permana, Pemerintah Diduga Gelembungkan Data Orang Miskin untuk BLT, diakses dari http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/23/307691/284/1/Pemerintah-Diduga-Gelembungkan-Data-Orang-Miskin-untuk-BLT , pada tanggal 25 Maret 2012 pukul 19.29
[4] DANI SETIAWAN, “NEO-KOLONIALISASI KEBIJAKAN BBM DI INDONESIA”. 2012
[5] Ibid.


Friday, January 27, 2012

Desa Cibuyutan

Sebuah misi baik  dijalankan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta(UNJ) pada tanggal 23 Desember 2011 di desa Cibuyutan yang tak berlistrik. Desa Cibuyutan terletak di Jonggol, daerah yang terletak tak jauh dari ibukota, terlihat seperti berada jauh dari ibukota bahkan seakan tidak berada di dalam pulau yang terkenal dengan kehirukpikukan kota. Begitu banyak pengalaman bermanfaat yang kami rasakan selama berada di desa yang tertinggal ini, di sini kami tidak hanya sekedar menetap, tetapi kami juga merasakan gelapnya malam tanpa penerangan di setiap sudut jalan seperti halnya di kota, kami juga merasakan sulitnya mencari kamar mandi atau toilet yang hanya ada di beberapa tempat, hal ini karna saluran air yang belum tersalurkan dengan baik sehingga di setiap rumah yang ada di desa sini hanya sedikit yang mempunyai kamar mandi, warga di desa ini menggunakan kamar mandi di MCK(nama tempat kamar mandi yang berada di desa tersebut yang terlihat seperti toilet umum jika di ibukota), dan masih banyak hal yang kami rasakan di desa yang indah dengan senyuman polos gembala mungil. Dengan membawa misi sejuta kebaikan kami berharap pemberian kami berguna untuk desa cibuyutan dan lontaran senyum indah pun diberikan untuk kami dari warga cibuyutan. Sedikit puisi untuk mengapresiasikan kebahagiaan saya ketika bisa bersama dengan teman-teman yang luar biasa untuk membentuk barisan dan bergerak mencatatkan kebaikan di desa tertinggal, sunggguh desa yang tak terlupakan... ooh Desa Cibuyutan :)
 

Cibuyutan yang tertinggal

langkah juang untuk menempuh
tiga jam untuk terus melangkah
setapak keringat terus berlinang
tak jua kaki ini menyerah
                                indah sawah hijau menyapa
                                mengalun indah udara desa
                                lunglai kini tak berasa
                                tawa mengganti sejuta tapak
senyum polos gembala mungil
berlari kencang di tanah merah
seraya ingin menyambut kami (mahasiswa UNJ)
senyum mendayu kami sampaikan
                                dua hari hati bernyanyi
                                berganti haru tawa dan sedih
                                singgah di desa tak berlistrik
                                batin tersentuh teringat kota
sungguh mereka tetap bahagia
merintih pelan tertinggal kota
sayang raja terlelap fana
terkurung indah punggawa dusta
terbang terawang di dunia nista
                                 sedang kami telah beraksi
                                 membawa tongkat menyulap hati
                                 hati mungil tersenyum tulus
                                 sulapan kami memberi arti
dua hari mengikis hati
kembali kami ke metropolitan
andai tuhan berikan kembali
kesempatan mengabdi di desa cibuyutan

                                                                             created by : Vera Latifah L

Saturday, December 10, 2011

The Billionaire - kisah nyata seorang enterpreuner muda dari thailand

The Billioner Movie
 kisah nyata seorang enterpreuner muda dari thailand

The Billionaire
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht.
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut 'Tao Kae Noi' yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa
[1].
Inspirasi Film Billioner
Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang awalnya pecandu game online yang keluarganya terlilit hutang sangat banyak berubah menjadi pengusaha rumput laut terkenal di Thailand dan mungkin dipuluhan Negara lainnya. Film ini diangkat dari kisah nyata seseorang yang bernama Top Ittipat yang diperankan oleh Peach Pachara Chirathivat, bagi yang sudah menonton film Thailand berjudul suck seed pasti tahu siapa dia.
Awal cerita dimulai pada saat Top Ittipad masih duduk dibangku SMA pada tahun 2004 dan masih gemar bermain game online dan menghasilkan banyak uang dari game tersebut dari penjualan senjata-senjata digame tersebut. Uang yang didapatkan begitu banyak hingga bisa beli mobil dan hal-hal yang di inginkan seperti Play Station 2, kehidupan top bisa dibilang boros. Karena kegemaran dengan game online dia hingga lupa diri untuk belajar sehingga tidak masuk ke perguruan tinggi negeri sehingga harus masuk universitas swasta. Disisi lain orang tua Top sedangn mengalami masalah finansial dan terlilit hutang sangat banyak namun masih berusaha untuk membiayai biaya Top kuliah tetapi Top menolak. Akhirnya dia bisa kuliah tapi dengan mencuri jimat milik ayahnya dan digadaikan.
Selama perkuliahan Top seperti tidak tertarik dengan kuliah karena dikepalanya hanya terpikirkan bagaimana caranya mencari uang dan menebus jimat milik ayahnya. Suatu ketika Top berjalan-jalan kesebuah pameran dan melihat ada sebuah alat untuk menggoreng kacang kemudian terpikir untuk berjualan kacang. Top lalu menyewa alat tersebut dengan harga 10.000 bath perbulan, disini keberanian Top terlihat. Kemudian dia membuka toko kacang di Mall, disini perjuangan Top dimulai untuk dapat membuat kacang yang enak dia bertanya kepada tukang kacang dijalanan bagaimana caranya membuat kacang yang enak. Namun walaupun dia berhasil membuat kacang yang enak,dagangan tetap tidak laku sehingga membuat Top sedikit frustasi dan mencoba beberapa cara agar tidak laku. Suatu ketika Top berjalan kesebuah pasar tradisional dan mendapatkan beberapa inspirasi seperti memberikan diskon dan lokasi sangat menentukan bisnis.
Kemudian Top bersikeras meminta pindah tempat ke bagian depan Mall dan terlihat bahwa kacang goreng semakin laku keras kemudian ia membuka beberapa cabang, namun usaha tersebut tersendat dikarenakan mesin pembuat kacang goreng tersebut menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup. Setelah itu dia mendapatkan inspirasi untuk membuat rumput laut goreng dan ia membeli beberapa rumput laut namun basi dalam waktu 1 minggu, ini membuatnya bertanya-tanya dan mendatangi professor dibidang pangan untuk menyelesaikan masalah ini. Profesor tersebut berhasil membantu Top membuat makanan agar tidak mudah basi dengan membuat vakum kemasan dan mengganti dengan nitrogen. Kemudian tantangan berikutnya adalah Top tidak bisa membuat rumput laut yang enak karena setelah digoreng rasanya pahit. Dia dan pamannya menghabisakan lebih dari 100.000 bath (28 juta) untuk uji coba rumput laut tapi gagal, sampai semua rumput lautnya habis. Dan beberapa tahapan lagi agar sampai akhirnya dia mempunyai pabrik rumput laut dan dijual dilebih dari 40 negara, mempunyai perkebunan rumput laut dikorea selatan serta penghasilan 800 juta bath pertahun. Cerita lengkapnya bisa anda tonton sendiri mumpung sekarang masih tayang di blitz megaplex.
Salah satu bagian yang menarik dari film The Billionaire adalah saat Top sedang menunggu bertemu direksi 7-11 kemudian tertidur, saat tertidur tersebut tiba-tiba ada suara yang ternyata lagu kebangsaan Thailand dan ia berdiri hingga lagu berakhir. Dari sini dapat terlihat bahwa disana masih tinggi jiwa nasionalisme-nya, dan filmpun mengangkat tera tersebut[2].

[1]Film Kisah Nyata Pengusaha Muda Yg Menjadi Billionaire akan tayang dibioskop!!  http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11702499 , 10/12/2011 pukul 16.23

Sistem Ekonomi Islam

1.1       Konsep Ekonomi Islam
            1.1.1    Pengertian Sistem Ekonomi Islam
              Sistem ekonomi Islam adalah suatu konsep penyelenggaraan kegiatan kehidupan perekonomian, baik yang berhubungan dengan produksi, konsumsi, distribusi, maupun penukaran yang berlandaskan pada asas syariat Islam, yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul[1]. Sistem ekonomi Islam berbeda dari sistem ekonomi lainnya karna berlandasan dari Al-Quran dan Sunnah Rasul. Bagi ekonomi Islam prinsip “Ketuhanan” bukan terletak pada aspek pelaku ekonominya, tetapi pada aspek aturan atau system yang harus dipedomani oleh para pelaku ekonomi[2].
            1.1.2    Prinsip Ekonomi Islam
            Dalam sistem ekonomi Islam[3], kesejahteraan diukur berdasarkan prinsip terpenuhinya kebutuhan setiap individu masyarakat, bukan atas dasar penawaran dan permintaan, pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, nilai mata uang ataupun indeks harga-harga di pasar non-rill.
Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam dilakukan dengan melaksanakan beberapa prinsip dasar di dalam mencapai tujuan terpenuhinya kebutuhan setiap individu masyarakat.
1) Pengaturan atas kepemilikan.
Kepemilikan dalam ekonomi Islam dibagi tiga:
a)      Kepemilikan umum:  meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas, seperti minyak, besi, tembaga, emas dan gas; termasuk semua yang tersimpan di perut bumi, dan semua bentuk energi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen utamanya. Dalam hal ini, negara hanya mengekplorasi dan mendistribusikannya kepada rakyat, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
b)      Kepemilikan negara:  meliputi semua kekayaan yang diambil negara seperti pajak dengan segala bentuknya serta perdagangan, industri dan pertanian yang diupayakan oleh negara, di luar kepemilikan umum. Semuanya ini dibiayai oleh negara sesuai dengan kepentingan negara.
c)      Kepemilikan Individu:  kepemilikan ini bisa dikelola oleh individu sesuai dengan hukum syariah.
2) Penetapan sistem mata uang emas dan perak.
Emas dan perak adalah mata uang dalam sistem Islam. Mengeluarkan kertas substitusi harus ditopang dengan emas dan perak, dengan nilai yang sama dan dapat ditukar, saat ada permintaan. Dengan begitu, uang kertas negara manapun tidak akan bisa didominasi oleh uang negara lain. Sebaliknya, uang tersebut mempunyai nilai intrinsik yang tetap, dan tidak berubah.
Ditinggalkannya mata uang emas dan perak dan menggantikannya dengan mata uang kertas telah melemahkan perekonomian negara. Dominasi mata uang dolar yang tidak ditopang secara langsung oleh emas mengakibatkan struktur ekonomi menjadi sangat rentan terhadap gejolak mata uang dolar. Goncangan sekecil apapun yang terjadi di Amerika akan dengan cepat merambat ke seluruh dunia. Bukan hanya itu, gejolak politik pun akan berdampak pada naik-turunnya nilai mata uang akibat uang dijadikan komoditas (barang dagangan) di pasar uang yang penuh spekulasi (untung-untungan).
3) Penghapusan sistem perbankan ribawi.
Sistem ekonomi Islam melarang riba, baik nasiah maupun fadhal; juga menetapkan pinjaman untuk membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa tambahan (bunga) dari uang pokoknya. Di Baitul Mal (kas negara Daulah Islamiyah), masyarakat bisa memperoleh pinjaman bagi mereka yang membutuhkan, termasuk para petani, tanpa ada unsur riba sedikitpun di dalamnya.
4) Pengharaman sistem perdagangan di pasar non-riil.
Yang termasuk ke dalam pasar non-riil (virtual market) saat ini adalah pasar sekuritas (surat-surat berharga); pasar berjangka (komoditas emas, CPO, tambang dan energi, dll) dan pasar uang. Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum barang menjadi milik dan dikuasai oleh penjualnya, haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi milik seseorang. Haram memindahtangankan kertas berharga, obligasi dan saham yang dihasilkan dari akad-akad yang batil. Islam juga mengharamkan semua sarana penipuan dan manipulasi yang dibolehkan oleh kapitalisme, dengan klaim kebebasan kepemilikan.
Inilah sistem ekonomi Islam yang benar-benar akan menjamin kesejahteraan masyarakat dan bebas dari guncangan krisis ekonomi.
Sistem ini terbukti telah mampu menciptakan kesejahteraan umat manusia—Muslim dan non-Muslim—tanpa harus selalu berhadapan dengan krisis ekonomi yang secara berkala menimpa, sebagaimana dialami sistem ekonomi Kapitalisme.

            Dengan melaksanakan semua syariah Allah dalam seluruh aspek kehidupan—termasuk dalam ekonomi—sebagai wujud ketakwaan kepada-Nya, Allah telah menurunkan keberkahan-Nya dari langit dan bumi kepada kaum Muslim saat itu. Mahabenar Allah Yang berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Namun, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Karena itulah, Kami menyiksa mereka akibat perbuatan mereka itu (QS al A’raf [7]: 96).
1.1.3    Tujuan Ekonomi Islam
            Agar terlaksananya produksi barang dan jasa secara adil dan terciptanya kemakmuran untuk menumbuhkan taraf kesejahteraan duniawi maupun ukhrowi atau akhirat secara serasi dan seimbang[4].

1.2       Perbandingan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainya
1.2.1 Ekonomi  Kapitalisme
Dalam sistem ekonomi kapitalis[5], faktor produksi dikuasai secara mutlak oleh individu-individu sedang kepemilikan pemerintah terbatas. Akses terhadap pasar berlangsung secara bebas, artinya siapa yang kuat di pasar dapat menguasai pasar. Konsumsi juga tidak ada aturan atau batasan, dimana kepemilikan mutlak juga mendorong konsumsi yang tiada batas. Karna keinginan konsumsi yang tidak ada batas seseorang yang beraliran kapilatisme berpendapat bahwa apabila ia mengeluarkan hartanya di jalan kebaikan maka ia akan jatuh miskin. Sebaliknya apabila harta itu ia kumpulkan maka ia akan kaya. Filosofi ekonomi sistem ekonomi kapitalis,  tercermin dalam dua ungkapan yaitu laissez faire (kebebasan berbuat) dan invisible hand (tangan yang tak terlihat). Akibat dari filosofi ini mereka menuntut kebebasan seluas-luasnya sehingga tidak ada yang membatasi para pelaku ekonomi untuk berbuat sepuasnya demi kepentingan dari sendiri. Pemahaman ini didasari oleh filosofi Adam Smith bahwa terselenggaranya keseimbangan pasar dikarenakan manusia mementingkan diri sendiri. Smith menulis, “Kita bisa makan bukan karena kebaikan si tukang roti, tukang minuman, atau si tukang daging, melainkan karena sifat mementingkan diri sendiri yang ada dalam diri mereka. Kita bukan mengharap cinta mereka terhadap orang lain, melainkan cinta mereka terhadap dirinya sendiri.


1.2.2 Ekonomi Sosialis
Dalam sistem ekonomi sosialis bertujuan untuk menghapus kakayaan besar, bersifat anti terhadap pemilikan-pemilikan yang banyak, serta mencoba untuk membagikannya.
Perihal
Islam
Sosialisme
Norma/aturan
Wahyu Allah
Buatan manusia
Pembagian keuntungan
Mendapatkan keuntungan yang halal dan sesuai dengan syariat agama
Mendapatkan keuntungan dengan segala cara baik halal maupun tidak halal
Kerja
Kerja=ibadah
Kerja=upah
Tujuan distribusi
Semua orang memperoleh haknya dengan adil dan sesuai
Tergantung penguasa
Kegiatan ekonomi dalam kehidupan
Ekonomi adalah alat dalam kehidupan
Ekonomi adalah tujuan hidup




1.2.3 sistem Ekonomi Komunisme
Komunisme Menurut Marx :
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah:
- Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
- Penghapusan adanya kelas-kelas social
- Penghapusan pembagian kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan ada empat :
Pertama, Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara. Kedua, cara untuk merombak ketidakadilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem sosialis yaitu system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta. Ketiga, pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.Keempat, untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai[6].


1.3       Lembaga Ekonomi Islam
            1.3.1    Bank Syariah
                Menurut Handbook of Islamic Banking, perbankan Islam ialah menyediakan fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrument-instrumen keuangan (Finansial Instrumen) yang sesuai denga ketentuan dan norma syari'ah.
            Bank Syari'ah[7] mempunyai ciri yang berbeda dengan bank konvensional. ciri-ciri ini bersifat universal dan kualitatif, artinya Bank Syari'ah beroperasi dimana harus memenuhi ciri-ciri tersebut.
a)       Beban biaya yang telah disepakati pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal yang besarnyan tidak kaku dan dapat ditawar dalam batas yang wajar;
b)       Penggunaan prosentasi dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindarkan;
c)      Didalam kontrak pembiayaan proyek bank tidak menetapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti  yang ditetapkan dimuka.;
d)     Pegarahan dana masyarakat dalam bentuk deposito atau tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan  sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai pernyataan dana pada proyek yang dibiayai oleh bank sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah hingga kepada penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti;
e)      Bank Syari'ah tidak menerapkan jual beli atau sewa-menyewa uang dari mata uang yang sama dan transaksinya itu dapat menghasilkan keuntungan;
f)       Adanya dewan syari'ah yang bertugas mengawasi bank dari sudut syari'ah;
g)      Bank Syari'ah selalu menggunakan istilah-istilah dari bahasa arab dimana istilah tersebut tercantum dalam fiqih Islam;
h)      Adanya produk khusus yaitu pembiayaan tanpa beban murni yang bersifat social, dimana nasabah tidak berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan;
i)        Fungsi lembaga bank juga mempunyai fungsi amanah yang artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang telah dititipkan dan siap sewaktu-waktu apabila dana ditarik kembali sesuai dengan perjanjian.

1.3.2    Asuransi Syariah
            Pengertian asuransi syariah berdasarkan Dewan Syarah Nasioanl (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebuah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.
Asuransi syariah[8] adalah sebuah sistem dimana para peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/ premi yang mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh sebagian peserta.
Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan pada asuransi syariah adalah sharing of risk atau ‘saling menanggung resiko’. Apabila terjadi musibah, maka semua peserta asuransi syariah saling menanggung. Dengan demikian, tidak terjadi transfer resiko ( transfer of risk atau ‘memindahkan resiko’ ) dari peserta ke perusahaan seperti pada asuransi konvensional.
Peranan perusahaan asuransi pada asuransi syariah terbatas hanya sebagai pemegang amanah dalam mengelola dan menginvestasikan dana dari kontribusi peserta.
Jadi pada asuransi syariah, perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola operasional saja, bukan sebagai penanggung seperti pada asuransi konvensional.

1.4       Peran Umat Islam dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia
Islam, sebagai ajaran universal, sesungguhnya ingin mendirikan suatu pasar yang manusiawi, di mana orang yang besar mengasihi orang kecil, orang yang kuat membimbing yang lemah, orang yang bodoh belajar dari yang pintar, dan orang-orang bebas menegur orang yang nakal dan zalim sebagaimana nilai-nilai utama yang diberikan Allah kepada umat manusia berdasarkan Al Qur’an Surah al-Anbiyaa ayat 107. Berbeda dengan pasar yang Islami, menurut Qardhawi (1994), pasar yang berada di bawah naungan peradaban materialisme mencerminkan sebuah miniatur hutan rimba, di mana orang yang kuat memangsa yang lemah, orang yang besar menginjak-injak yang kecil. Orang yang bisa bertahan dan menang hanyalah orang yang paling kuat dan kejam, bukan orang yang paling baik dan ideal. Dengan demikian, sulit membayangkan bahwa kesejahteraan akan dapat diperoleh dari sistem pasar dalam peradaban materialisme.
Ajaran ekonomi yang dilandaskan nilai-nilai agama akan menjadikan tujuan kesejahteraan kehidupan yang meningkatkan jiwa dan ruhani manusia menuju kepada Tuhannya. Menurut Yusuf Qardhawi (1994), sesungguhnya manusia jika kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya telah terpenuhi serta merta merasa aman terhadap diri dan rezekinya, maka mereka akan hidup dengan penuh ketenangan, beribadah dengan khusyu’ kepada Tuhannya yang telah memberi mereka makan, sehingga terbebas dari kelaparan dan memberi keamanan kepada mereka dari rasa takut. Dibutuhkan sebuah kesadaran, bahwa manusia diciptakan bukan untuk keperluan ekonomi, tetapi sebaliknya masalah ekonomi yang diciptakan untuk kepentingan manusia[9].









[1] Djaelan Husnan&Abdul Fadhlil, ISLAM INTEGRAL MEMBANGUN KEPRIBADIAN ISLAMI(Jakarta:Perpustakaan Nasional, 2009), hlm. 155.
[2] Ibid, hlm. 156.
[3] Sistem Ekonomi Islam: Menjamin Kesejahteraan Umat Manusia”, http://azzaidan000.wordpress.com/sistem-ekonomi/ , 29 Oktober 2011 pukul 18.37

[4] Djaelan Husnan&Abdul Fadhlil, Op.Cit, hlm. 157
[5] Muh. Ihsan HadiIslam vs Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis”  http://almukmin-ngruki.com/index.php?option=com_content&view=article&id=246:islam-vs-sistem-ekonomi-kapitalis-dan-sosialis&catid=47:majalah&Itemid=67 , 29 Oktober 2011 pukul 19.39

[6] Dr. Jufrina Rizal, “Sosialisme Dan Komunisme Marx”

[7] “PENGERTIAN BANK SYARI’AH”, http://www.tugaskuliah.info/2010/07/pengertian-bank-syariah.html , 29 Oktober 2011 pukul 19.58
[8] “PENGERTIAN ASURANSI ISLAM”, http://alwayslistening.info/asuransi-syariah/ , 29 Oktober 2011 pukul  20.18
[9] “Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat”, http://mbegedut.blogspot.com/2010/11/sistem-ekonomi-islam-dan-kesejahteraan.html , 29 Oktober 2011 pukul 20.45