Sebuah misi baik dijalankan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta(UNJ) pada tanggal 23 Desember 2011 di desa Cibuyutan yang tak berlistrik. Desa Cibuyutan terletak di Jonggol, daerah yang terletak tak jauh dari ibukota, terlihat seperti berada jauh dari ibukota bahkan seakan tidak berada di dalam pulau yang terkenal dengan kehirukpikukan kota. Begitu banyak pengalaman bermanfaat yang kami rasakan selama berada di desa yang tertinggal ini, di sini kami tidak hanya sekedar menetap, tetapi kami juga merasakan gelapnya malam tanpa penerangan di setiap sudut jalan seperti halnya di kota, kami juga merasakan sulitnya mencari kamar mandi atau toilet yang hanya ada di beberapa tempat, hal ini karna saluran air yang belum tersalurkan dengan baik sehingga di setiap rumah yang ada di desa sini hanya sedikit yang mempunyai kamar mandi, warga di desa ini menggunakan kamar mandi di MCK(nama tempat kamar mandi yang berada di desa tersebut yang terlihat seperti toilet umum jika di ibukota), dan masih banyak hal yang kami rasakan di desa yang indah dengan senyuman polos gembala mungil. Dengan membawa misi sejuta kebaikan kami berharap pemberian kami berguna untuk desa cibuyutan dan lontaran senyum indah pun diberikan untuk kami dari warga cibuyutan. Sedikit puisi untuk mengapresiasikan kebahagiaan saya ketika bisa bersama dengan teman-teman yang luar biasa untuk membentuk barisan dan bergerak mencatatkan kebaikan di desa tertinggal, sunggguh desa yang tak terlupakan... ooh Desa Cibuyutan :)
Cibuyutan yang tertinggal
langkah juang untuk menempuh
tiga jam untuk terus melangkah
setapak keringat terus berlinang
tak jua kaki ini menyerah
indah sawah hijau menyapa
mengalun indah udara desa
lunglai kini tak berasa
tawa mengganti sejuta tapak
senyum polos gembala mungil
berlari kencang di tanah merah
seraya ingin menyambut kami (mahasiswa UNJ)
senyum mendayu kami sampaikan
dua hari hati bernyanyi
berganti haru tawa dan sedih
singgah di desa tak berlistrik
batin tersentuh teringat kota
sungguh mereka tetap bahagia
merintih pelan tertinggal kota
sayang raja terlelap fana
terkurung indah punggawa dusta
terbang terawang di dunia nista
sedang kami telah beraksi
membawa tongkat menyulap hati
hati mungil tersenyum tulus
sulapan kami memberi arti
dua hari mengikis hati
kembali kami ke metropolitan
andai tuhan berikan kembali
kesempatan mengabdi di desa cibuyutan
created by : Vera Latifah L