Friday, September 16, 2011

Manajemen Pendidikan


Manajemen adalah jurusan favorit yang paling diminati oleh para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di universitas. Jurusan manajemen menjadi  jurusan yang wajib ada di beberapa universitas, baik yang negeri maupun yang  swasta. Tetapi, apakah jurusan ini masih menjadi favorit ketika ada universitas yang membuka jurusan ini dengan menambahkan kata pendidikan di belakang nama besar manajemen menjadi ‘Manajemen  Pendidikan’.  Sebuah universitas yang terkenal dengan kredibilitasnya dalam mencetak lulusan yang handal dan berkualitas di bidang pendidikan, yaitu Universitas Negeri Jakarta membuka jususan Manajemen Pendidikan dan telah mendapatkan akreditasi A berdasarkan pada keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 020/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2007. Dengan prestasi yang didapatkan oleh Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, apakah peminat jurusan ini tidak kalah banyak  seperti halnya jurusan manajemen itu sendiri?. Sebagai mahasiswa baru yang telah menjalani kuliah selama seminggu di jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta perasaan saya sangat bahagia berada di sini. Hingga akhirnya pertanyaan yang di berikan oleh salah satu dosen pada pelajaran Pengantar Ilmu Pendidikan bertanya pada saya, “apakah anda kecewa memilih jurusan ini?, pilihan ke berapakah MP(singkatan manajemen pendidikan)?”. Dengan tegas saya menjawab, “tidak!, pilihan pertama!”. Tapi apakah benar MP adalah tujuan saya sebelumnya?. Jawabannya adalah, dengan segala kerendahan hati dan permitaan maaf yang sangat dalam, ‘Bukan’ . Tetapi, apakah saya kecewa dengan pilihan pertama pada saat saya tes penmaba? Dan apakah saya kecewa karna pada akhirnya saya harus berada terdampar di jurusan ini?. Jawabannya adalah tidak, tidak, dan tentu saja tidak!!. Jawaban saya bukan jawaban rekayasa yang saya buat untuk menyenangkan hati para dosen ataupun para senior MP yang sangat membagakan jurusan ini. Jawaban ini berawal dari peristiwa kegagalan 19 juli 2011. Pada saat itu saya harus merasakan kegagalan untuk yang ketiga kalinya pada tes yang berbeda tingkat kesulitannya. Pertama adalah tes SNMPTN, kedua adalah UMPTN, dan yang ketiga adalah tes simak UI. Yah, cukup sakit harus ditolak dalam tiga tes yang saya ikuti dengan penuh semangat 45,begitu kata teman saya yang mengikuti carita saya dalam menghadapi tiga tes yang cukup ketat. Hingga akhirnya sayapun menuliskan kekecewaan saya pada tulisan yang saya beri judul ‘inikah takdirku?’ di facebook. Dan dalam waktu kurang lebih 10menit saya tuangkan semua perasaan dan gejolak hati saya hingga akhirnya saya mulai menyadari takdir saya. Dan terkenanglah saya pada saat saya maju di depan kelas untuk mengatakan cita-cita saya. Dengan lantang dan tegas saya ucapkan “aku ingin menjadi guru”, mengherankan!!. Bukannya sombong, tetapi sebagai peringkat pertama dikelas selama 1tahun pada saat kelas 1 SMP, cita – cita saya tidak sehebat cita – cita teman saya. Hingga akhirnya kejadian 19 julipun terjadi. Impian saya menjadi seorang guru terlupakan dengan begitu banyaknya impian – impian yang indah yang diberikan oleh teman dan orang – orang  yang selalu memperhatikan saya. Seakan semuanya kembali pada saat saya berbicara di depan kelas waktu itu hati saya terbawa dan terhenti di sana. Melihat saya yang seperti remaja yang kehilangan cahaya hidupnya ayah saya memberi nasehat yang tidak akan pernah mungkin saya lupakan. Sedikit ungkapan yang saya ingat saat itu yaitu , “ Menjadi guru itu menyenangkan, damai, tentram dan bahagia. Apa yang mereka cari di dunia bisnis ataupun semacamnya kecuali jabatan yang tinggi. Dan apa yang mereka lakukan untuk mendapatkanya?. Halalkah semua cara yang mereka lakukan?. Teman bisa menjadi musuh untuk mendapatkan yang mereka ingnkan. Untuk apa itu semua itu  jika hati mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan”. Astaghfirullah, hatiku seperti ditusuk oleh pisau yang tajam mendengar kata-kata ayahku. Dan pada saat itu pula saya putuskan untuk memilih manajemen pendidikan sebagai pilihan pertama dalam tes penmaba. Dan Subhanallah sekali saya lulus pada urutan ke-16, seperti tanggal lahir saya. Hati saya sangat bahagia, walaupun saya tidak tahu seperti apa pelajaran manajemen pandidikan? Dan apakah prospek ke depan saya nantinya?. Saya pun mulai mencari tahu di google. Singkatnya yang saya dapatkan informasi pada saat itu manajemen pendidikan adalah jurusan yang mempelajari berbagai ilmu manajemen yang berfungsi untuk menunjang dan mengolah sarana dan prasarana dalam pendidikan dan mampu memanej pedidikan ke arah yang lebih baik. Sedangkan lulusan manajemen pendidikan bisa berkerja di instansi dan lembaga pendidikan formal dan nonformal. Agak sulit mencerna maksud dari keterangan tersebut, tetapi lebih jelasnya banyak lulusan MP yang menjadi kepala sekolah, administratif, dan pegawai di beberapa instansi. Bahkan, rektor UNJ lebih banyak berasal dari jurusan Manajemen Pendidikan. Walaupun sepertinya, informasi ini masih kurang puas untuk saya agar bisa lebih mencintai MP,  saya tetap yakin akan pilihan saya. Hingga akhirnya saya mendapatkan buku ‘Pedoman Akademik 2011/2012’. Di buku itulah saya mendapat banyak sekali informasi tentang MP. Dan ternyata, MP memiliki tujuan untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi profesional, yaitu mampu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan, dan menilai aspek-aspek peserta didik, ketenagaan, kurikulum, sasaran, keuangan, dan hubungan masyarakat serta mampu mengaplikasikan nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu manajemen pendidikan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan Indonesia dan dinamika kehidupan global. Bukan hanya itu saja yang membuat saya semakin mengkuatkan hati saya di jurusan ini, tetapi juga karna pelajaran – pelajaran yang membuat saya lebih yakin dengan MP. Karna, MP juga mempelajari ilmu – ilmu  manajemen yang mampu membuat skill saya lebih bertambah lagi, diantaranya adalah Manajemen Perkantoran, Manajemen Pendidikan Nasional, Manajemen Kurikulum & Prog. Didik, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Sarana & Prasarana Pendidikan, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Perubahan, Monitoring dan Evaluasi Prasarana, Sistem Informasi Manajemen, dan masih banyak lagi yang belum saya ketahui. Jadi apakah saya kecewa karna memilih MP sebagai jurusan yang akan saya tempuh selama empat tahun nantinya? Jawabannya adalah ‘Tidak’. Dan beberapa motivasi yang saya pegang dalam menjalani kuliah di jurusan ini adalah ‘kesuksesan tidak hanya ada untuk dunia bisnis, tetapi juga untuk dunia pendidikan. Jika takdir saya memang di dunia pendidikan, saya akan memberikan semua yang terbaik dari saya untuk pendidikan’.

7 comments:

  1. prospek kerja lulusan manajemen pendidikan apa ya? saya tertarik dengan jurusan ini, cuma bingung setelah lulus nanti gimana karena tidak punya gambaran mengenai jurusan ini

    ReplyDelete
  2. Kak kalau mau jdi guru nggak bisa dong? Kan di sma belum ada mapel manajemen -_-

    ReplyDelete
  3. Kak kalau mau jdi guru nggak bisa dong? Kan di sma belum ada mapel manajemen -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tertarik dengan manajemen, tapi pengen jadi guru alangkah baiknya ambil S1 FKIP terserah mau program studi apa.,
      Setelah itu bisa lanjut ambil S2 Manajemen Pendidikan,
      wong cuma 2 thn kok.,
      Udah gitu pengalaman mengajar dapet, prospek karir kedepan juga dapet.,
      Karena bisa menjadi Kepsek, kerja di dinas, bisa mengajar, bisa bekerja di bagian administrasi, bagian keuangan, dll
      Udah gitu gelar yg melekat di nama juga bagus.,
      Misalnya: Si Fulan, S.Pd, M.M

      Delete
    2. Tapi bagaimana dengan saya yang terlanjur menyelesaikan s1 KPI

      Delete
  4. Dan skrg untuk s2 saya mau ambil manajemen pendidikan.

    ReplyDelete
  5. Wynn Resorts Ltd. - JSM Hub
    Find out 하남 출장샵 more about Wynn Resorts Ltd. and to 태백 출장샵 contact the following telephone numbers: 하남 출장안마 888-226-7777. Use the contact form in the following 영주 출장샵 manner: 충청북도 출장샵 E-mail (e.mail.us)

    ReplyDelete