Friday, January 27, 2012

Desa Cibuyutan

Sebuah misi baik  dijalankan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta(UNJ) pada tanggal 23 Desember 2011 di desa Cibuyutan yang tak berlistrik. Desa Cibuyutan terletak di Jonggol, daerah yang terletak tak jauh dari ibukota, terlihat seperti berada jauh dari ibukota bahkan seakan tidak berada di dalam pulau yang terkenal dengan kehirukpikukan kota. Begitu banyak pengalaman bermanfaat yang kami rasakan selama berada di desa yang tertinggal ini, di sini kami tidak hanya sekedar menetap, tetapi kami juga merasakan gelapnya malam tanpa penerangan di setiap sudut jalan seperti halnya di kota, kami juga merasakan sulitnya mencari kamar mandi atau toilet yang hanya ada di beberapa tempat, hal ini karna saluran air yang belum tersalurkan dengan baik sehingga di setiap rumah yang ada di desa sini hanya sedikit yang mempunyai kamar mandi, warga di desa ini menggunakan kamar mandi di MCK(nama tempat kamar mandi yang berada di desa tersebut yang terlihat seperti toilet umum jika di ibukota), dan masih banyak hal yang kami rasakan di desa yang indah dengan senyuman polos gembala mungil. Dengan membawa misi sejuta kebaikan kami berharap pemberian kami berguna untuk desa cibuyutan dan lontaran senyum indah pun diberikan untuk kami dari warga cibuyutan. Sedikit puisi untuk mengapresiasikan kebahagiaan saya ketika bisa bersama dengan teman-teman yang luar biasa untuk membentuk barisan dan bergerak mencatatkan kebaikan di desa tertinggal, sunggguh desa yang tak terlupakan... ooh Desa Cibuyutan :)
 

Cibuyutan yang tertinggal

langkah juang untuk menempuh
tiga jam untuk terus melangkah
setapak keringat terus berlinang
tak jua kaki ini menyerah
                                indah sawah hijau menyapa
                                mengalun indah udara desa
                                lunglai kini tak berasa
                                tawa mengganti sejuta tapak
senyum polos gembala mungil
berlari kencang di tanah merah
seraya ingin menyambut kami (mahasiswa UNJ)
senyum mendayu kami sampaikan
                                dua hari hati bernyanyi
                                berganti haru tawa dan sedih
                                singgah di desa tak berlistrik
                                batin tersentuh teringat kota
sungguh mereka tetap bahagia
merintih pelan tertinggal kota
sayang raja terlelap fana
terkurung indah punggawa dusta
terbang terawang di dunia nista
                                 sedang kami telah beraksi
                                 membawa tongkat menyulap hati
                                 hati mungil tersenyum tulus
                                 sulapan kami memberi arti
dua hari mengikis hati
kembali kami ke metropolitan
andai tuhan berikan kembali
kesempatan mengabdi di desa cibuyutan

                                                                             created by : Vera Latifah L

No comments:

Post a Comment